Thursday, 4 August 2011

Duniaku tanpa anak.....

Iya.. daripada nanti pada bertanya – lha.. mana cerita mengenai anak? Well…. aku atau lebih tepatnya kami – tidak memiliki anak alias childless karena kondisi kesehatan. Kami bisa memiliki anak asalkan kami bersedia melakukan IVF (bayi tabung) tetapi aku menolak ini. Mengapa? Yach.. selain agamaku juga tidak menganjurkan selain itu juga karena aku tidak ingin memiliki anak karena suatu paksaan. Bagiku, anak itu adalah anugerah Allah. Sang Maha Pencipta. Biarlah jika kami memang memiliki – itu karena dariNYA tanpa adanya campur tangan manusia. Klise kedengarannya? Terserah dech.. tetapi yang jelas itulah kami (atau lebih tepatnya – itulah aku). Aku juga tidak mau berpaku pada pendapat bahwa perkawinan atau pernikahan adalah identik dengan menghasilkan keturunan bahkan hingga melalui campur tangan segala :D


Dulu,, aku memang seringkali merasakan bagaimana sepi dan kejamnya dunia tanpa anak. Yach,. bagi yang belum tahu – aku tidak bisa menjadi seorang ibu. Hal yang paling menyakitkan adalah ketika aku seringkali harus berhadapan dengan kaumku sendiri yaitu kaum wanita. Tidak banyak di antara mereka, yang seolah memandang iba, kasihan atau aneh ke aku hanya karena aku berbeda dari mereka. Banyak pula yang bertanya ke aku “kenapa sich tidak punya anak? Kok egois amat yach? Apa mau selalu terlihat cantik dan seksi (apa coba hubungannya??) atau apa loe ‘nggak punya uang sehingga tidak mampu membiayai kehidupan anak?”

Dulu,. seringkali aku merasa sakit, terluka, dan sedih bila aku sering kali harus berhadapan dan dihadapkan pada kenyataan dan pertanyaan seperti itu. Tidak jarang pula aku sering pula merasa takut, kuatir akan masa depanku (maklum, aku khan anak tunggal!). Apa yang terjadi dengan diriku seandainya suamiku nanti sudah tidak ada?? Apakah aku akan hidup seorang diri di dunia ini?

Tetapi,. akhirnya aku pun merasa jenuh dengan perasaan itu semua! Aku berusaha untuk berpikiran positif. Dan berhasil! Aku selalu memiliki keyakinan yang sederhana dan simple yaitu bahwa aku tidak pernah sendiri dalam kehidupanku. Bukankah DIA yang menciptakan aku – selalu ada untukku? Bukankah DIA yang menciptakan aku, tahu apa yang terbaik untuk aku kini, dan nantinya?? Dan bukankah,. perjalanan waktu dan hidupku telah membuktikan kehadiran dan cintaNYA untuk aku yang tidak pernah berhenti??

Dan lagi,. kenapa aku harus ambil pusing dengan pikiran orang mengenai hidupku?? Bukankah ini hidupku? Bukan hidup mereka? Ok.. memang di mata orang – kehidupanku tidaklah sempurna tetapi izinkanlah aku bertanya “adakah kehidupan yang sempurna di dunia ini?” Aku rasa tidak! Yang tahu bahagia tidaknya hidup kita – yach diri kita sendiri khan? bukan orang lain.

Dan,,. juga mengenai pandangan orang yang selalu bingung “aku kerja untuk apa tokh tidak punya anak?” Well,. seperti kataku berjuta kali – itu adalah urusanku dengan DIA
So,. sejak memiliki pemikiran seperti itu – aku merasa lega. Tidak terbebani dengan apapun. Aku selalu mensyukuri atas kehidupan yang telah DIA berikan ke aku. Siapakahaku ini sehingga aku memiliki hak untuk mengutuk suatu anugerah dan karunia serta rahmatNYA? Aku sama sekali tidak memiliki hak untuk itu.

Betul,. hidupku tidak sempurna,. tetapi aku tokh menjalaninya dengan senyum, dengan bahagia, dengan tawa dan canda. Dnn aku rasa itu jauh lebih baik daripada merenungi nasib,.nasib :D

No comments:

Post a Comment