Tuesday, 30 August 2011

Goodbye! Aku memang egois!

Yup.. akhirnya aku memutuskan untuk menjadi seorang yang egois banget. Bukannya kenapa cuman karena aku sudah merasa amat sangat letih dan capek yach menolong seseorang. Yach.. memang aku akui - akunya juga yang bersalah gitu lho.

Ok.. aku akan cerita yach mengapa? Boleh khan daku cerita as MPkhan salah satu tempat untuk curhat, curcol dsb hi..hi

Orang ini adalah mantan romoku sewaktu aku dulu tinggal di Tangerang. Hubunganku dengan beliau lumayan dekat (jangan salah sangka lho yach - aku tidak terlibat apapun dengan beliau!). Aku dekat dengan beliau karena aku sendiri khan tidak memiliki kakak, jadi.. sudah aku anggap seperti kakakku sendiri. Kalau bisa aku bilang sech.. lebih banyak MUDIKA lain yang jauh lebih dekat dengan beliau.

Aniwe - setelah aku berangkat ke Australia, aku kehilangan kontak dengan beliau ini. Tapi setelah berusaha mencarinya ke sana sini - aku pun lanjut hubungan dengan beliau. Aku juga memperkenalkan beliau pada suamiku si Bb. Mereka bahkan sudah beberapa kali bicara di telepon (he..he..kagum punya suami yang bisa ngobrol bahasa Indonesia bow).

Dengar dari beliau - ternyata beliau itu sudah tidak lagi menjadi imam alias sudah keluar dari kehidupan imamatnya karena beliau bentrok dengan konggregasinya. Aku sendiri tidak begitu peduli karena memang antara aku dan beliau khan tidak ada hubungan apapun gitu lho. Who cares!

Cuman ada cumannya nich.. aku ini punya sifat jelek banget! Yaitu aku suka tidak tega dengan orang. Kalau orang susah sedikit, terus orangnya cerita ke aku - pasti aku tolong. Nach.. begitu juga dengan beliau ini.

Sejak aku kembali hubungan dengan beliau - aku juga membantu beliau secara financial mengingat beliau masih belum labil kehidupannya. Si Bb tahu akan hal ini. Bb tidak keberatan awalnya cuman Bb sudah mengingatkan agar aku tidak terlalu memanjakan beliau. Aku sempat ribut dengan Bb waktu itu aku bilang "Aku kasihan. Tidak tega karena bagaimanapun beliau mantan romoku. Lagian ini khan uang hasil kerjaku". Si Bb hanya bisa diam aza.

So.. mulailah aku membantu beliau. Jujur aza nech.. jumlahnya toe tidaklah sedikit. Cuman karena aku merasa iba dan kasihan - ya wislah tidak apa.

Hanya saja kenapa belakangan ini aku toe sudah merasa terbebani yach?? Aku pikir - kok kayaknya enak sekali gitu lho. Kenapa juga harus aku yang repot sementara aku khan bukan orang yang menyebabkan beliau toe keluar dari imamatnya? Aku hanya merasa karena beliau itu dulu romoku. Tapi yang membuat aku resah adalah - lho kemana dengan orang - orang yang dulu menyebabkan beliau keluar? Kok pada diam aza??

Terus nich aku pikir lagi - beliau ini tidak mau terbuka dengan saudara-saudaranya. Padahal di mataku - mereka cukup mampu. Alasan beliau adalah mereka tidak mau menjadi beban bagi keluarga besar beliau! Tapi lama - lama khan akunya jadi berat juga yach? Dulu beliau ada masalah, aku turun tangan (jumlah tidaklah sedikit!) - sakit sampe operasi - aku turun tangan, operasi yang terakhir - aku juga turun tangan. Belum lagi ini dan itu. Aku sech tadinya senang membantu tapi lama - lama yach capek juga.

Apalagi mengingat aku sendiri khan masih kerja dan cari uang setengah mati. Dan bebanku tidaklah sedikit. Akhirnya beberapa waktu yang lalu - aku pun pergi untuk pengampunan doa (sakramen tobat) di gereja Kathedral Sydney. Aku ungkapakan semuanya dan juga aku bilang aku minta ampun sama Gusti kalau misalkan aku sudah merasa tidak sanggup lagi. TErus Romo pembimbingku bilang "Kamu tidak salah. Kamu sudah menolong beliau cukup banyak. Itu sudah lebih dari cukup. Kamu tidak mungkin menolong semua orang khan karena kamu juga harus memperhatikan dirimu, suamimu dan keluargamu".

Aku pikir - benar juga apa yang dikatakan oleh romo pembimbingku. Dan aku pikir nich yach.. kalau aku terus - terusan memberikan bantuan - aku sebetulnya tidak mendidik dan menolong beliau. Melainkan menjadikan beliau bergantung sama aku bukan?

So.. akhirnya aku pikir lebih baik saying goodbye aza dech sama beliau. As bukannya kenapa - eike udah capek bow :D

No comments:

Post a Comment