Puihhhhhhh.. izinkan aku istirahat sebentar yach setelah hampir 7.5 jam kerja non-stop bahkan makan siangpun aku sambil kerja. Maklum.. mau tutup bulang jadinya yach.. itu dikejar kingkong - eh.. target dink :D
So.. mumpung ada ide untuk menulis.. aku coba untuk menulis yach mengenai kesanku tinggal di luar negeri atau lebih tepatnya di Sydney gitu lho.
Pictures taken from http://www.imagesaustralia.com/koala450j.jpg
Aniwe - banyak yang bilang ke aku bahwa hidup di luar negeri itu enak, banyak duit, keren dan sebagainya. Betulkah seperti itu?
Jujur aku suka tertawa dalam hati jika ada yang bilang seperti itu ke aku. Mengapa? Karena kesannya duit itu bisa tumbuh dengan sendirinya tanpa perlu kerja keras di luar negeri sementara tidak bisa tumbuh di Indonesia.. wk...wkkk
Memang tidak bisa akui - salah satu hal yang menyebabkan aku senang tinggal di Australia (atau Sydney lebih tepatnya) adalah segala sesuatunya itu teratur dan tertib gitu lho. Setiap orang "bisa memiliki kesempatan" yang sama. Contohnya nich yach dalam hal studi.
Maaf jika aku salah - tetapi setahuku di Indonesia hanya orang yang kaya yang bisa kuliah hingga ke jenjang Universitas. Sementara kalau di sini - siapapun bisa asalkan memang orannyga mau. Di sini - bagi orang yang tidak mampu sekalipun - mereka dapat mengikuti kuliah. Kalau mereka tidak punya uang - maka mereka boleh mengikuti sistem yang disebut HECS (Higher Education Cost Scheme). HECS ini sifatnya seperti pinjaman dengan bunga lunak yang diberikan oleh pemerintah. Kita boleh meminjamnya dari pemerintah dan membayarnya saat kita nanti sudah memiliki pekerjaan. Jadi gaji kita nantinya dipotong sama cicilan hutang kita untuk HECS. Kalau misalkan kita tidak dapat kerja gimana? Hm.. aku tidak tahu persisnya tetapi katanya kita bisa negosiasi sama pemerintah supaya kita bisa mendapatkan keringanan.
Itu masalah pendidikan. Masalah kesehatannya juga aku toe suka banget. Di sini toe semua orang dicover dengan yang disebut Medicare. Jadi, kalau kita sakit - biaya (bisa dikatakan) ditanggung pemerintah asalkan kita masuk ke Rumah Sakit publik lho yach. Tapi jangan salah - di sini biar rumah sakit publik tetapi amat sangat bagus banget! Fasilitasnya lengkap dan sebagainya. Belum lagi kalau kita pensiun dan jika menurut pemerintah, uang pensiun kita toe ngepas - kita bisa claim seperti Senior Card. Jadi dapat potongan harga untuk obat yang amat sangat significant. Temanku si Madelaine yang baru aza pensiun bilang ke aku bahwa sekarang dia toe cukup membayar $5 untuk harga obat yang $35. Lumayan banget khan?
Gimana? Bagus tokh? Bagus memang. Tapi jangan disangka bahwa dengan begitu semuanya indah! Salah total! Memang fasilitas yang diberikan itu bagus tetapi kita juga dituntut untuk kerja keras dan mandiri.
Orang Indonesia selalu berpikir - gaji dollar pasti kaya raya! Betul jika kita gajiannya di Sydney, belanjanya di Jakarta. Tetapi jika dihitung, pengeluaran hidup di sini - tidaklah murah! Seperti ceritaku dulu - beban paling berat itu adalah membayar cicilan rumah. Di Indonesia mungkin dengan harga $300 ribu (berarti sekitar Rp 2.4M) sudah dapat rumah yang bagus banget yach. Di Sydney? Tidak ada! Kecuali di daerah yang terpencil dan jauh dari kota. Harga rumah toe mahal banget (bahkan kalau tidak salah - Sydney adalah salah satu kota termahal di dunia untuk biaya rumahnya). Sementara gaji yang kita terima - bukanlah gaji bersih melainkan gaji setelah pajak. Jadi katakanlah kalau gaji kita $10 per bulan - bisa - bisa gaji bersih kita cuman $6.5 (tergantung pajak yang harus kita bayar).
Itu sebabnya kenapa suami isteri yang baru menikah - mau tidak mau harus bekerja banting tulang agar mereka bisa mendapatkan cicilan rumah (bukan melunasi lho yach) tapi agar dapat layak kredit pinjaman dari bank. Kecuali jika mereka dari keluarga kaya raya - yach.. itu mah beda cerita. Mereka yang baru menikah - biasanya banyak yang menunda untuk punya anak dulu as suka atau tidak suka - anak itu khan membutukan biaya. Belum lagi jika punya anak - mereka berdua tidak bisa bekerja. Ada istilah bahkan yang berkata bahwa kita kerja keras akhirnya hanya untuk bisa melunasi cicilan satu rumah saja ha..ha..
Hidup di LN juga menuntut kita untuk mandiri banget, disiplin dengan waktu. Lha iya - di sini mana ada yang namanya pembantu rumah tangga?? Kecuali kalau kitanya betul - betul multi millionaire - baru dech.. kita bisa punya pembantu rumah tangga as gajinya tidaklah sedikit. Bisa - bisa gaji kita habis untuk bayar pembantu. Kalau kitanya tidak disiplin dan mandiri - wah.. bisa nangis bombay banget! Aku sendiri waktu baru tahun pertama - sempat ketar ketir. Kerja iya, ngurus rumah tangga iya. Tetapi lama kelamaan sudah amat sangat terbiasa untuk betul - betul mandiri banget mengerjakan apa - apa itu sendiri. Cuman emang di sini toe khan enaknya segala sesuatunya itu serba otomatis yach. Mau mencuci baju - tinggal masukin dalam mesin cuci. Ringkes gitu lho yach? :D
Itu sebabnya kenapa di sini suami isteri harus saling membantu. Tidak ada istilah gengsi atau "aku khan suami - jadi harus jadi boss!" Dohhhhhhhhhhhh.. ndak ada dech mas! :D
Buat aku sendiri gimana? Well.. buat aku sech tetap aza enjoy tinggal di Sydney as ada si Bb. Yach.. menurutku hidup di manapun toe sama aza, ada susah dan dukanya juga. Yang penting - kitanya aza harus enjoy dan pintar jaga diri. Tidak mudah seperti kataku - tetapi jika kitanya niat dan tekun - menurutku sech pasti bisa :D
No comments:
Post a Comment